Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2016

GatotKaca! (Gagal Total Kalo Nggak Ngaca!)

Sebuah pepatah yang di dalamnya menyebut-nyebut “semut” dan “gajah” sering kali kita ucapkan kala menyindir seseorang. K ata pepatah itu, kesalahan-kesalahan orang lain mudah sekali tampak , sedangkan kesalahan diri luput begitu saja. Sikap seperti ini seolah menjadi makanan kita sehari-hari , gampang sekali ditemui: d i lingkungan keluarga, tempat kerja, kampus, sekolah, di mana saja . P elakunya bisa atasan kita, bawahan, kolega, ayah, anak, istri, orang lain, dan tentu saja—diri kita sendiri. H al ini tak lagi jadi fenomena langka , sebab sekarang ia menjadi lumrah adanya. I a seperti wabah penyakit, saat-saat ketika hedonisme dan kemunafikan merajalela. Muncul pertanyaan, b isakah itu diubah? J ika kita anggap itu sebagai sifat kodrati manusia, jawabannya tentu saja “tidak”, tapi jika kita sedikit saja optimis tis dan menganggapnya sebagai suatu penyakit, tentu kita semua sepakat bahwa tak ada penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Semua ada obatnya, kecuali kematian